Blogroll

Selamat Datang di Iwan Gazz Blog -> Semoga bermanfaat untuk kita semua dan khususnya saya pribadi..

Senin, 04 Juni 2012

6 Sifat Sahabat r.hum.

Allah swt. telah menjadikan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagi umat Rasulullah saw. Al-Qur’an telah Allah swt. telah menjadikan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagi umat rasulullah saw. Al-Quran telah menjelaskan orang-orang yang mendapatkan kesuksesan dan orang -orang yang celaka. apabila kita hendak memperoleh kesuksesan maka tentu kita harus mengikuti orang-orang yang telah sukses. Rasulullah SAW. dan para sahabatnya adalah orang-orang yang telah sukses dalam menjalankan agama Allah swt. sehingga Allah telah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah.

Kesuksesan yang diperoleh adalah buah dari perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa yang mereka lakukan. Sehingga telah wujud pada diri mereka sifat-sifat yang mulia. Ada banyak sifat mulia pada diri sahabat, namun beberapa sifat hanya dimiliki secara khusus oleh sebagian orang dan tidak dimiliki sebagian yang lain. Tetapi ada beberapa sifat yang dimiliki oleh setiap sahabat -dan juga hendaknya dimiliki oleh setiap muslim-, para ulama telah menyimpulkan bahwa terdapat enam sifat mulia yang ada pada setiap individu sahabat Rasulullah saw.
Kita akan bermudzakarah mengenai keenam sifat yang mulia tersebut.


Muqaddimah:
Sesungguhnya Allah swt. meletakkan kebahagiaan, kesuksesan, dan kejayaan hidup manusia -baik di dunia dan di akhirat- hanya dalam pengamalan agama Allah swt. (Islam) secara sempurna.
Agama Islam yang sempurna adalah agama yang dibawa oleh Rasulullah saw. Meliputi Iman yang sempurna, Ibadah yang sempurna, Muamalah yang sempurna, Muasyarah yang sempurna, dan Akhlaq yang sempurna.
Pada saat ini umat Islam belum mampu mengamalkan agama secara sempurna karena lemahnya iman.
Sedangkan para sahabat r.hum. telah mampu mengamalkan agama secara sempurna karena mereka memiliki sifat-sifat mulia, adapun sifat-sifat yang utama di antara sekian banyak sifat mulia para sahabat adalah 6 sifat utama, yaitu:
  1. Yakin atas kalimah thoyyibah “Laa ilaaha illallah Muhammadurrasulullah”
  2. Sholat khusyu’ wal khudlu’
  3. Ilmu ma’a dzikir
  4. Ikramul muslimin
  5. Tashihun niah
  6. Da’wah wat tabligh khuruj fi sabilillah.
Enam sifat sahabat r.a. tersebut bukan merupakan wujud agama yang sempurna, karena agama yang sempurna terkandung dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, tetapi apabila enam sifat para sahabat tersebut ada dalam diri kita maka Allah swt. akan memberikan kemudahan kepada kita untuk mengamalkan agama secara sempurna.
1. Yakin atas kalimah thayyibah “Laa ilaaha illallah Muhammadurrasulullah”.
Arti:
Tidak ada yang berhak disembah selain Allah swt. dan baginda Muhammad saw. adalah utusan Allah.
Maksud Laa ilaha illallah:
Mengeluarkan keyakinan pada mahluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah swt. ke dalam hati.
Fadhilah:
  • Barang siapa yang mati sedang ia yakin tidak ada yang berhak disembah selain Allah swt., maka dijamin masuk surga. (H.R. Muslim dari Ustman r.a.).
  • Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah sedang hatinya membenarkan lisannya, maka ia berhak masuk surga dari pintu mana saja yang ia suka. (H.R. Abu Ya’la dari Abu Bakar r.a.).
  • Sekecil-kecil iman maka Allah swt. akan balas dengan surga yang luasnya 10 kali dunia. (Mahfum hadits).
Cara mendapatkan:
  • Dakwahkan pentingnya iman (Laa ilaha illallah).
  • Latihan dengan cara duduk dalam halaqoh / majelis iman (majelis yang membicarakan kebesaran, kehebatan, dan kekuasaan Allah swt.).
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan hakikat iman.
Maksud Muhammadurrasulullah
Meyakini bahwa satu-satunya jalan untuk mencapai kejayaan dunia dan akherat hanya dengan mengikuti sunnah Rasulullah saw.
Fadhilah:
  • Rasulullah saw. bersabda, tidak akan masuk neraka seseorang yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan Aku (Muhammad saw.) sebagai utusan Allah. (mahfum hadits).
  • Rasulullah saw. bersabda, barang siapa yang berpegang teguh dengan sunnahku dikala rusaknya ummatku maka baginya pahala 100 orang mati syahid. (dari Ibnu Abbas r.huma.).
  • Rasulullah saw. bersabda, barang siapa menghidupkan sunnahku sungguh ia cinta padaku, dan barangsiapa yang cinta padaku maka akan bersamaku di dalam surga. (penggalan hadits, H.R. Tirmidzi dari Anas r.a.).
Cara mendapatkan:
  • Dakwahkan pentingnya menghidupkan sunnah Rasulullah saw.
  • Latihan dengan cara menghidupkan sunnah Rasulullah saw. dalam kehidupan sehari-hari selama 24 jam.
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menghidupkan sunnah Rasulullah saw.
2. Sholat khusyu’ wal khudlu’
Arti:
Shalat dengan konsentrasi batin dan merendahkan diri di hadapan Allah swt. dengan mengikut cara yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Adapun tertib sholat Rasulullah saw. ada tiga, yaitu: tertib waktu yaitu di awal waktu, tertib tempat yaitu di mana adzan dikumandangkan (Masjid, Mushollah, dsb), tertib cara yaitu berjama’ah.
Maksud Shalat Khusyu’ wal Khudu’
Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah swt. di dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari.
Fadhilah:
  • Allah berfirman, Sesungguhnya shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. (Q.S. Al-’Ankabut: 45).
  • Allah berfirman, Carilah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. (Q.S. Al-Baqarah: 45).
  • Rasulullah saw bersabda, Kunci surga adalah sholat sedangkan kunci sholat adalah bersuci. (H.R. Ahmad).
Cara mendapatkan:
  • Dakwahkan pentingnya shalat.
  • Latihan dengan cara:
  1. Memperbaiki dhahir shalat (memperbaiki mandi wajib, istinja, wudhu, bacaan, dan gerakan sholat).
  2. Memperbaiki bathin shalat (menghadirkan keagungan Allah swt. dalam sholat, menghadirkan sifat ihsan / merasa diawasi oleh Allah swt.)
  3. Belajar menyelesaikan masalah dengan shalat.
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan hakikat shalat khusyu wal khudu’.
3. Ilmu ma’adzikir
Arti Ilmu: Semua petunjuk yang datang dari Allah swt. melalui baginda Rasulullah saw.
Arti Dzikir: Mengingat Allah sebagaimana agungnya Allah.
Maksud Ilmu ma’adzikir
Mengamalkan perintah Allah swt. dalam setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah di dalam hati dan ikut cara Rasulullah saw.
Fadhilah Ilmu:
  • Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Allah pasti memberika kefahaman kepadanya mengenai agama dan mengilhamkan petunjuk-Nya kepadanya. (H.R. Bazzar dan Thabrani dari Abdullah bin Mas’ud r.a.).
  • Barangsiapa berjalan mencari ilmu maka akan Allah mudahkan untuknya jalan menuju surga. (penggalan hadits, H.R. Abu Dawud dari Abu Darda’ r.a.).
  • Barangsiapa mempelajari satu ayat Al-Quran maka nilainya adalah lebih baik daripada shalat sunah 100 rakaat. Barangsiapa mempelajari satu bab ilmu, baik diamalkan atau tidak maka lebih baik daripada shalat sunah 1000 rakaat. (H.R. Ibnu Majah dari Abu Dzar r.a.).
Fadhilah Dzikir:
  • Perumpamaan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dibandingkan dengan orang yang mati. (mahfum hadits)
  • Allah berfirman: Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. (Q.S. Ar-Ra’d: 28).
  • Allah berfirman: Ingatlah kepada-Ku niscaya Aku ingat kepadamu. (Al-Qur’an)
Cara mendapatkan ilmu fadhail:
  • Dakwahkan pentingnya ilmu fadhail.
  • Latihan dengan cara:
  1. Duduk dalam halaqoh fadhail di masjid dan di rumah.
  2. Ajak manusia untuk duduk dalam halaqoh fadhail.
  3. Hadirkan fadhail dalam setiap beramal.
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ilmu fadhail.
Cara mendapatkan ilmu masail:
  • Dakwahkan pentingnya ilmu masail.
  • Latihan dengan cara:
  1. Duduk dalam halaqoh masail dengan para alim ulama.
  2. Bertanya kepada ulama baik untuk masalah agama maupun dunia.
  3. Sering berziarah (bersilaturrahim) kepada para alim ulama.
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ilmu masail.
Cara mendapatkan dzikir:
  • Dakwahkan pentingnya dzikir kepada Allah Swt.
  • Latihan dengan cara:
  1. Membaca Al-Quran (usahakan 1 juz setiap hari).
  2. Membaca tasbihat, shalawat dan istigfar masing-masing 100 kali pagi dan petang. Ketika membaca tasbihat maka hadirkan kemahasucian Allah. Ketika membaca shalawat maka ingat jasa-jasa Rasulullah kepada kita. Ketika membaca istighfar maka ingat dosa-dosa kita dan hadirkan sifat Maha Pengampunnya Allah.
  3. Amalkan doa-doa masnunah (do’a sehari-hari) .
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat dzikir.
4. Ikramul Muslimin
Arti:
Memuliakan saudara Muslim.
Maksud ikramul muslimin
Menunaikan hak-hak sesama Muslim tanpa meminta hak kita ditunaikan.
Fadhilah:
  • Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan selain akhlaq yang baik. (H.R. Abu Dawud dari Abu Darda’ r.a.).
  • Barang siapa menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat, dan Allah akan menolong seorang hamba selagi hamba itu menolong saudaranya. (H.R. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a.).
  • Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah. (penggalan hadits, H.R. Tirmidzi dari Abu Dzar r.a.).
Cara mendapatkan:
  • Dakwahkan pentingnya ikramul muslimin.
  • Latihan dengan cara:
  1. Menebarkan salam kepada setiap muslim baik yang dikenal maupun tidak dikenal.
  2. Menyayangi yang muda, menghargai yang sebaya, menghormati yang tua, dan memuliakan ulama.
  3. Berbaur dengan orang yang berbeda-beda watak.
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan akhlaq yang mulia sebagaimana akhlaq baginda Rasulullah saw.
5. Tashihun Niat
Arti:
Membetulkan / meluruskan niat.
Maksud tashihun niat
Membetulkan niat dalam setiap amalan semata-mata karena Allah Swt.
Fadhilah :
  • “Dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya.” (Q.S. Al-A’raf: 29). 
  • Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amal kecuali yang ikhlas untuk-Nya dan bertujuan untuk mencari ridha-nya. (H.R. An-Nasa’i dari Abu Umamah Al-Bahiliy r.a.).
  • Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan hartamu tetapi Dia memandang hati dan amalanmu. (H.R. Muslim dari Abu Hurairah r.a.).
Cara mendapatkan :
  • Dakwahkan pentingnya ikhlas.
  • Latihan dengan cara:
  1. memeriksa niat, baik sebelum beramal, ketika beramal, dan setelah beramal, bersihkan niat agar semata-mata hanya karena Allah.
  2. Beristighfar setelah beramal.
  3. Tidak menyebut-nyebut amal.
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan hakikat ikhlas dalam beramal.
6. Da’wah dan Tabligh Khuruj fi Sabilillah
Arti:
Dakwah mengajak, Tabligh menyampaikan dan khuruj fi sabilillah adalah keluar di jalan Allah.
Maksud
1. Memperbaiki diri (ishlah diri) dengan mengorbankan harta dan diri untuk agama Allah swt. sebagaimana yang diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasulullah saw.
2. Mengamalkan agama secara sempurna pada diri sendiri dan mengajak semua manusia di seluruh alam untuk mengamalkan agama Allah swt. secara sempurna dengan mengorbankan harta dan diri sendiri keluar di jalan Allah swt.
Fadhilah :
  • Allah berfirman, Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang mengajak (ta’at) kepada Allah dan beramal shalih, dan mereka berkata sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim). (Q.S. Al-Hujurat: 33)
  • “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan (dikeluarkan) untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah swt.” (Q.S. Ali Imran: 110)
  • Sepagi atau sepetang di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya. (H.R. Bukhari dari Anas r.a.)
Cara mendapatkan:
  • Dakwahkan pentingnya dakwah wat tabligh.
  • Latihan dengan cara: meluangkan waktu keluar di jalan Allah minimal 4 bulan dalam seumur hidup, 40 hari setiap tahun, 3 hari setiap bulan, dan 2,5 jam setiap hari. Tingkatkan dengan cara bertahap-tahap menjadi 4 bulan setiap tahun, 10 hari setiap bulan dan 8 jam setiap hari.
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan hakikat dakwah wat tabligh yaitu dapat menggunakan harta, diri, dan waktu untuk kepentingan agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar